Infeksi saluaran kencing ( ISK ) merupakan jenis infeksi Nosokomial yang paling sering terjadi sekitar 40% dari seluruh infeksi pada rumah sakit tiap tahunnya ( Burke & Zavasky 1999 ).
Mengapa infeksi pada saluran kencing jenis infeksi nosokomial yang sering terjadi ?
1. penggunaan kateter yang relatif lebih lama
Mengapa katerisasi pada saluran kencing sering menyebabkan infeksi ?
- indikasi yang salah dalam katerisasi.
- kontaminasi saat memasukkan kateter.
- perawatan kateter yang salah dan penggunaan antibiotik.
Bagaimana memasukkan, melepaskan, dan mengganti kateter indwelling ( kateter yang dipakai untuk beberapa hari atau minggu ) ?
- Prosedur Pemasangan ( insersi )
Langkah 1 : pastikan seluruh alat yang dibutuhkan dalam pemasangn kateteter tersedia
Langkah 2 : sebelum memulai prosedur :
- Anjurkan pasien perempuan membuka labianya dan membersihkan dengan hati – hati bagian uretra dan bagian dalam labianya.
- Anjurkan pasien laki – laki menarik kulupnya an bersihkan dengan hati – hati kepala penis dan kulup.
Langkah 3 : bersihkan tangan dengan sabun dan air bersih dan keringkan dengan handuk kering yang bersih atau udara.
Langkah 4 : kenakan sarung tangan steril atau yang telah didisinfeksi tingkat tinggi tingkat tinggi pada kedua tangan.
Langkah 5 : gunakan kateter yang ecil sesuai dengan sistem drainase yang baik.
Langkah 6 : untuk petugas kesehatan yang bertangan kanan / dominan, berdiri di sebelah kanan pasien dan sebelah kiri jika berangan kidal.
Langkah Langkah 7 : untuk pasien perempuan, pisahkan dan pegang labia terpisah dengan tangan yang tidak dominan dan bersihkan daerah uretha sebanyak dua kali dengan larutan antiseptik menggunakan kuas kapas.
Langkah 8 : untuk pasien laki – laki, tarik kebelakang yang kulup dan pegang kepala penis dengan tang yang tidak dominan; kemudian bersihkan kepala penis dan saluran uretra sebanyak dua kali dengan larutan antiseptik, menggunakan kuas kapas.
Langkah 9 : apabila pemasangan kateter lurus, gengam kateter sekitar 5 cm dari ujung kateter dengan tangan yang dominan dan taruh ujug lainnya pada tempat pengumpulan urin.
Langkah 10 : untuk perempuan, masukkan kateter dengan hati – hati sampai urin mengalir.
11 : untuk laki – laki, masukkan kateter dengan hati – hati sampai urin mengalir.
Langkah 12 : apabila memasng kateter indwelling tekan lagi sekitar 5 cm setelah urin keluar dan hubungkan kateter ke tabung pengumpulan urin jika tidak memakai sistem tertutup.
Langkah 13 : pada kateter indwelling, pompa balon, tarik secara hati – hati agar penolakkan terasa dan dan leaskan kateter indwelling dengan tepat pada paha ( untuk perempuan ) atau bagian bawah abdomen ( untuk laki – laki ).
Langkah 14 : untuk kateter lurus, birakan urin keluar perlaha kedalam kantong plastik pengumpulan dan kemudian cabut kateter.
Langkah 15 : taruh benda – benda kotor, termaksuk kateter lurus apabila akan dibuang masukkan ke dalam kantong plastik.
Langkah 16 : sebagai altrnatif, jika kateter lurus akan digunakan kembali, taruh pada larutan klorin 0,5 % dan rendam selama 10 menit untuk didekontaminasi.
Langkah 17 : lepaskan sarung tangan dengan cara dibalikkan dan taruh keduannya dalam tempat sampah / plastik.
Langkah 18 : cuci tangan dengan sabun dan air / larutan antiseptik.
- Pencabuatan atau Penggantian
Langkah 1 : pastikan semua benda yang dibutuhkan dalam penggantian / pencabutan kateter indwelling tersedia.
Langkah 2 : anjurkan pasien untuk membersihkan daerah uretra ( perempuan ) atau kepala penis ( pria ) atau bantu merek membersihkannya.
Langkah 3 : bersihkan tangan dengan larutan antiseptik.
Langkah 4 : gunakan sarung tangan yang bersih pada kedua tangan.
Langkah 5 : dengan menggunakan semprit kosong kelurkan air dari kantong kateter.
Langkah 6 : untuk perempuan, pisahkan dan pegang labia terpisah dengan tangan yang tidak dominan; kemudian bersihkan daerah dekat kateter sebanyak dua kali dengan larutan antiseptik dengan memakai kuas kapas.
Langkah 7 : untuk pria, tarik belakang kulupdan pegang kepala penis dengan tangan yang tidak dominan kemudian bersihan kepala penis dan daerah dekat kateter sebanyak dua kali denganlarutan antiseptik menggunakan kuas kapas.
Langkah 8 : jika akan melepas kateter, ikti langkah 15, 17, dan 18 pada prosedur pemasangan.
Langkah 9 : jika akan mengganti kateter inwelling, ikuti langkah 5 sampai 18 pada prosedur pemasangan.
Bagaimana meminimalkan ridiko infeksi pada penggunaan kateter indwelling ?
- lepaskan kateter secepat mungkin
- sistem pengumpulan kateter harus tetap tertutup dan tidak boleh terbuka kecual benar – benar perlu untuk alasan diagnosis
- ingatkan pasien saat penarikkan kateter.
- urin yang mengalir melalui kateter harus diperiksa beberapa ali setiap hari untuk memastikan tidak tersumbat.
- hindari pengangkatan kantong pengumpula diaas kandung kemih.
- jepit kateter bila mengangkat katong pngumpulan diatas kandung kemih pasien e tempa tidur.
- sebelum pasien berdiri, keluarkan seluruh urin dari kateter kedalam kantong.
- kantong pengumpulan harus dikosongkan melalui aseptik, pegang ujung kateter sampai kebagian samping kantong pengumpulan. Ganti kantong dengan wadah baru dan bersih.
- apabila tabung drainase tidak tersambung, jangan menyentuh ujung kateter atau pipa. Basuh ujung kateter dan pipa dengan larutan antiseptik sebelum disambung kembali.
- bersihkan kepala penis dan lubang uretra ( pria ) atau jaringan sekitar uretra (perempuan) setelah buang air besar atau jika pasien inkontinensi.
- apabila pembuangan sering dilakuakan, kateter harus diganti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar